PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR
PERMINTAAN
PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstrukstur Dalam Mata Kuliah Ekonomi Mikro
Disusun
Oleh:
Rovil Al Asyari 3218205
Lokal : EI-4F
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BUKITTINGGI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan ridho-Nya makalah ini dapat diselesaikan.
Penulisan
makalah yang berjudul “Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan” ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Mikro
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah kami ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati kami mengharapkan
berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun dan bermanfaat khususnya bagi
kami sendiri, maupun bagi para pembaca pada umumnya. Namun demikian, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Atas terselesaikannya makalah ini
kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT berkenan untuk
memberikan balasan yang jauh lebih baik dari apa yang kami terima dari mereka.
Bukittinggi , 10 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zama modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa
ilmu ekonomi adalahilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan
dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai
ilmu yangsangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan
permintaan memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita
mengenai pasar. Apa bila kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari
perdagangan. Perdangan yang paling sering terjadi adalah perdangan di pasar.Di
dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut permintaan dan
penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam waktu
tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia
dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga
selama periode waktu tertentu. Dari sini kita sudah melihat bahwa Permintaan
dan Penawaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain untuk mendukung
perdagangan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian permintaan dan penawaran ?
2.
Apa saja faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran ?
3.
Bagaimana bentuk kurva permintaan, penawaran dan kesembingan pasar?
4.
Apa pengertian dari harga keseimbangan ?
PEMBAHASAN
I.
Permintaan
A.
Pengertian Permintaan
Definisi
Permintaan terhadap barang dan jasa adalah kuantitas barang atau jasa yang
orang bersedia untuk membelinya pada berbagai tingkat harga dalam suatu periode
tertentu. Dengan kata lain, orang bersedia untuk membeli untuk memberi
penekanan konsumsi yang dipengaruhi oleh tingkat harga. Maksud dari kata
bersedia disini adalah konsumen memiliki keinginan untuk membeli suatu barang
atau jasa dan sekaligus memiliki kemampuan yaitu uang atau pendapatan.
Kemampuan seringkali disebut dengan istilah daya beli.[1]
Teori
permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan
harga. Berdasarkan ciri hubungan tantara permintaan dan harga dapat dibuat
grafik kurva permintaan. Analisis dalam bagian ini akan menenrangkan ciri perhubungan
antara permintaan dan harga dan pembentukan kurva permintaan.
B.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan barang adalah
1.
Harga
Kuantitas yang diminta akan
menurun ketika harganya meningkat dan kuantitas yang diminta meningkat ketika
harganya menurun, dengan kata lain kuantitas yang diminta berhubungan negative
dengan harga. Hubungan antara harga dan kuantitas ini yang dinamakan hukum
permintaan.
2.
Pendapatan
Ketika pendapatan rendah maka secara total uang yang dibelanjakan
lebih sedikit. Jika permintaan terhadap barang berkurang ketika pendapatan
berkurang, barang tersebut disebut barang normal (Normal good). Jika permintaan
terhadap barang meningkat ketika pendapatan turun, maka barang tersebut disebut
barang inferior (Inferior good).
3.
Harga barang lain yang berkaitan.
Apabila penurunan harga barang satu menurunkan permintaan terhadap
barang yang lain, maka kedua barang tersebut disebut barang subtitusi. Jika
penurunan harga suatu barang meningkatkan permintaan barang lainnya, kedua
barang tersebut disebut barang komplemen.
4.
Selera, Penentu paling jelas terhadap permintaan adalah selera
5.
Ekspektasi atau perkiraan mengenai masa mendatang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa saat ini.[2]
Dalam analisis ekonomi dianggap
bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat barangnya. Oleh
sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan
anatara jumlah permintaan suatau barang dengan barang tersebut.
Dalam analisis tersebut
diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan” atau cateris
peribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini tidaklah berarti bahwa
kita mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap tersebut. Setelah
menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh beberpa faktor
lainnya.dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana permintaan terhadap suatu
barang akan berubah apabila- sebagai contoh, cita rasa atau pendapatan atau
harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.[3]
C.
Hukum
Permintaan
Hukum
permintaan (The Law of demand) adalah makin rendah harga suatu barang
maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi
harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan
mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan
sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian
terhadap barang tersebut. Selain itu kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil
konsumen berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama
barang yang akan naik harganya.
D.
Daftar
Permintaan, Kurva Permintaan dan Fungsi Peermintaan
1.
Daftar Permintaan
Daftar permitaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam
angka-angka tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta
masyarakat. Ia menggambarkan besarnya permintaan yang wujud berbagai tingkat
harga.
Contoh :
Permintaan
Terhadap Buku Tulis pada Berbagai Tingkat Harga
Keadaan
|
Harga (Rupiah)
|
Jumlah yang diminta (unit)
|
P
|
5000
|
200
|
Q
|
4000
|
400
|
R
|
3000
|
600
|
S
|
2000
|
900
|
T
|
1000
|
1300
|
Sumber: Sadono
Sukirno
Dalam tabel tersebut digambarkan tentang permintaan terhadap buku
tulis dalam berbagai tingkat harga. Dalam gambaran itu jelas ditunjukkan bahwa
semakin tinggi harga buku tulis maka makin sedikit jumlah buku tulis yang
diminta dan sebaliknya semakin rendah
harganya akan semakin bnayak buku tulis yang diminta.[4]
2.
Kurva Permintaan
Kurva permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut [5]
3.
Fungsi Permintaan
Fungsi
permintaan merupakan bentuk matematis untuk menggambar kurva permintaan. Fungsi
permintaan merupakan hubungan antara variabel harga (faktor yang memengaruhi
perubahan harga) dan variabel kuantitas barang atau jasa (faktor yang
memengaruhi perubahan jumlah barang atau jasa yang diminta). Secara matematis,
fungsi permintaan dapat ditulis dalam bentuk berikut.
|
Keterangan:
Qd = Quantity
demand (jumlah permintaan)
a = gradien
b = konstanta
P = price (harga)
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva permintaan dapat dicari dengan menggunakan rumus:
P-P1 / P2-P1= Q-Q1/ Q2-Q1
E.
Pergeseran
Kurva Permintaan
Ada beberapa
faktor yang menyebabkan kurva permintaan mengalami pergeseran adalah sebagai
berikut (Rohmana, 2006):[6]
1.
Perubahan Harga Barang Itu Sendiri
a.
Substitusi: Dua barang substitusi jika penurunan harga satu barang
membuatkonsumen kurang bersedia untuk membeli barang yang lain.
b.
Komplementer: Dua barang komplementer jika penurunan harga satu
barang membuat orang lebih bersedia untuk membeli barang yang lain
2.
Perubahan Pendapatan
a.
Barang Normal: Ketika kenaikan pendapatan meningkatkan permintaan
untuk barang-normal, kasuskita mengatakan barang tersebut adalah barang normal.
b.
Barang Inferior: Ketika
kenaikan pendapatan mengurangi permintaan untuk barang, itu adalah barang
inferior.
3.
Perubahan Selera
4.
Perubahan Ekspektasi
II. Penawaran
A.
Pengertian
Penawaran
Menurut Winardi , penawaran adalah jumlah
produk tertentu yang para penjual bersedia untuk menjualnya pada pasar tertentu
pada saat tertentu. Menurut Lipsey, dkk, makin tinggi harga suatu produk, makin
besar jumlah produk yang ditawarkan, dengan catatan faktor yang lain sama.[7]
Jadi, dapat disimpulkan menurut pemakalah bahwa penawaran adalah jumlah barang ataupun jasa
yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap
tingkat harga tertentu dan selama periode waktu tertertentu.
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Penawaran Barang
1. Harga barang itu sendiri dan harga barang lain atau subtitusi
Jika harga barang naik maka penawaran akan meningkat.
Dan jika harga barang rendah maka penawaran akan menurun.
2. Biaya Produksi
Biaya adalah yang dikeluarkan untuk memproduksi barang
dan jasa. Mencakup biaya tenaga kerja, bahan baku, sewa gedung, dan lain-lain.
Dalam prinsip akuntasi, biaya adalah semua item yang masuk dalam neraca laba
rugi.
3. Tingkat teknologi yang digunakan
Tingkat teknologi memegang peranan penting dalam
menentukan banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan
perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama disebabkan oleh
penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat
mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mempertinggi mutu
barang, dan menciptakan barang-barang yang baru.[8]
4. Jumlah penjual
Jumlah penjual memiliki pengaruh besar terhadap
penawaran. Makin banyak jumlah penjual yang mampu penjual pada tingkat harga tertentu
maka makin tinggi penawaran.
5. Kondisi alam
Kondisi alam juga mempengaruhi penawaran. Karena jika
terjadi bencana alam, maka akan mengakibatkan penawaran barang-barang hasil
pertanian.
6. Ekspetasi
Jika diperkirakan harga barang mereka akan
naik pada masa yang akan datang maka mereka dapat menyimpan barang mereka
beberapa hari agar dapat menjualnya kemudian hari sehingga mendapat keuntungan
yang lebih tinggi.[9]
C.
Hukum
Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan
antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para
penjual.
Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa makin tinggi harga
sesuatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya , makin rendah harga sesuatu barang
semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan[10]
D.
Daftar
Penawaran, Kurva Penawaran, dan Fungsi Penawaran
1. Daftar Penawaran
Daftar penawaran adalah gambaran yang menunjukkan
jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga.
Contoh :
Daftar
penawaran buku tulis
Keadaan
|
Harga (Rupiah)
|
Jumlah yang ditawarkan
(unit)
|
A
|
5000
|
900
|
B
|
4000
|
800
|
C
|
3000
|
600
|
D
|
2000
|
375
|
E
|
1000
|
100
|
Sumber : Sadono Sukirno
2. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan
hubungan diantara harga sesuatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut
yang ditawarkan.[11]
Contoh:
Kurva Penawaran Buku Tulis
Sumber : Sadono Sukirno
3. Fungsi penawaran
Fungsi penawaran adalah fungsi yang
menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan jumlah barang (Q) yang ditawarkan.
Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum penawaran.
Bentuk umum
fungsi penawaran sebagai berikut:
|
Keterangan:
P = harga per unit
a =konstanta (berupa angka)
b = gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya).
Untuk menentukan fungsi penawaran atau persamaan kurva
penawaran dapat dicari dengan menggunakan rumus:
P-P1 / P2-P1= Q-Q1/ Q2-Q1
E.
Gerakan
sepanjang kurva penawaran dan Pergeseran Kurva Penawaran
1.
Gerakan sepajang kurva penawaran
Penurunan atau kenaikan harga suatu barang
dapat menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran. Seperti kurva
diatas. Kurva penawaran adalah SS. Pada saat harga P, maka jumlah barang
yang ditawarkan adalah Q berada pada titik L. Pada saat harga naik menjadi P1,maka
jumlah barang yang ditawarkan juga bertambah menjadi Q1 serta
hubungan antara P1 dan Q1 ditunjukkan pada titik K. Pada keadaan ini kurva penawaran akan bergeser ke atas (kanan). Pada saat harga turun menjadi P2,maka
jumlah barang yang ditawarkan juga berkurang menjadi Q2 serta hubungan antara P2
dan Q2 ditunjukkan pada titik K. Pada keadaan ini kurva penawaran
akan bergeser ke bawah (kiri).
2.
Sedangkan perubahan factor-faktor lain
diluar harga menimbulkan pergeseran kurva tersebut.[12] Perubahan factor faktor Iain selain harga misalnya adanya
pajak atau subsidi, biaya produksi, teknologi, dan Iain-Iain dapat menimbulkan pergeseran
kurva penawaran.
III.
Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
A.
Pengertian
Harga Keseimbangan
Keseimbangan pasar merupakan suatu keadaan dimana pada suatu tingkat harga
tertentu, keinginan pembeli untuk mendapatkan barang sama dengan keinginan
penjual dalam menawarkan barangnya.[13]
Pasar berada
dalam keadaan keseimbangan atau keseimbangan pasar ( market
equilibrium )akan tercapai jika jumlah output yang diminta sama dengan yang
ditawarkan.[14]
Pasar suatu macam barang dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium ) apabila
jumlah yang diminta pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan Qd = Qs, yakni
pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan
pasar tercipta harga keseimbangan ( equilibrium quantity ).[15]
Harga
keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price ) adalah tinggi rendahnya tingkat harga
yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/ penawaran dengan konsumen/
permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/ penawaran bersedia melepas barang
/ jasa, sedangkan permintaan / konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva
harga keseimbangan terjadi titik temu antra kurva permintaan dan kurva penawaran,
yang disebut equilibrium price.
B.
Kurva Harga
Keseimbangan
Kurva permintaan mempunyai sifat kemiringan negatif, sedangkan kurva
penawaran mempunyai sifat kemiringan positif. Jika kurva penawaran dan kurva
permintaan digabungkan, maka akan mendapatkan satu titikpotong yang disebut
titik keseimbangan. Pada titik keseimbangan ini keinginan pembeli dan penjual
mencapai titik temu sehingga menunjukkan harga pasar yang disepakati serta
kuantitas barang yang dikehendaki.
Contoh:
Tabel Permintaan
dan Penawaran Saus
Tingkat harga per botol
|
Kuantitas yang diminta (D)
|
Kuantitas yang ditawarkan (S)
|
Rp. 5.000
|
50.000
|
90.000
|
Rp. 4.500
|
60.000
|
80.000
|
Rp. 4.000
|
70.000
|
70.000
|
Rp. 3.500
|
80.000
|
60.000
|
Kurva Harga
Keseimbangan
Dari kurva dan
tabel di atas tampak bahwa perpotongan antara permintaan dan penawaran atau
titik keseimbangan berada ketika harga Rp. 4 000/botol dengan kuantitas sebesar
70. 000 botol. Dalam ilmu ekonomi syarat keseimbangan yaitu permintaan = penawaran (Qd = Qs atau Pd
= Ps)
DAFTAR PUSTAKA
Edwin
Nasution, Mustafa. 2006. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana Media Group
Mankiw, Gregory. 2003. Pengantar
Ekonomi. Jakarta : penerbit Erlangga
Nisa Febianti,
Yopi. 2014. Permintaan Dalam Ekonomi Mikro. Edunomic ,Jurnal
Volume 2 No. 1
Rosyidi,
Suherman. 2011. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada
Teori Mikro dan Makro. Jakarta : Rajawali Pers
Rozalinda.
2015. Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya pada Aktivitas Ekonomi. Jakarta:
Rajawali Pers
Sukirno, Sadono. 2010. Mikroekonomi Teori
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
Yogi. 2006. Ekonomi
Manajerial. Jakarta: Kencana
Dumairy. 2012. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE
[1] Mustafa Edwin
Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Media
Group, 2006), h. 80.
[2] N. Gregory
Mankiw, Pengantar Ekonomi, (Jakarta : penerbit Erlangga, 2003), hlm. 85
[5]Ibid
[6]Yopi Nisa
Febianti, Permintaan Dalam Ekonomi
Mikro, Edunomic | Jurnal Volume 2 No. 1 Tahun 2014
[9] Rozalinda, Ekonomi Islam: Teori dan Aplikasinya
pada Aktivitas Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) ed.1 cet.2 hlm. 71-72
[10] Sadono
Sukirno, Op.cit., hlm. 86
[14] Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada
Teori Mikro dan Makro, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2011 ), hlm 356-357
Komentar
Posting Komentar